bgcspokanecounty.org – Luka tekanan, atau yang sering disebut pressure ulcer, sering terjadi di area tubuh yang menahan beban berat secara terus-menerus, termasuk di bagian kaki. Biasanya ini dialami oleh orang yang mobilitasnya terbatas, seperti lansia atau pasien yang harus duduk atau berbaring lama. Kalau nggak dicegah, luka ini bisa berkembang jadi infeksi serius dan butuh perawatan intensif.
Di bgcspokanecounty.org, gue mau bantu lo atau orang terdekat lo agar lebih waspada dan tahu langkah-langkah dasar untuk menghindari luka tekanan di kaki. Nggak perlu alat medis ribet, cukup dengan perawatan harian yang konsisten dan perhatian kecil yang berdampak besar. Yuk, simak 5 cara mengurangi risiko luka tekanan berikut ini!
1. Ubah Posisi Secara Berkala
Kunci utama mencegah luka tekanan adalah jangan biarkan satu titik di kaki tertekan terus-menerus dalam waktu lama. Bagi orang yang duduk atau tidur lama, penting banget untuk mengubah posisi setiap 1–2 jam. Kalau duduk, coba angkat dan gerakkan kaki sebentar. Kalau tidur, ubah posisi tubuh, misalnya dari telentang ke miring.
Kaki juga bisa diganjal pakai bantal kecil di bawah tumit atau pergelangan supaya bagian tersebut tidak langsung menekan permukaan tempat tidur.
2. Jaga Kulit Tetap Kering dan Bersih
Kelembapan berlebih bisa bikin kulit kaki gampang iritasi dan mempercepat munculnya luka tekan. Setelah cuci kaki atau mandi, pastiin lo mengeringkan kaki sampai benar-benar kering, terutama di sela-sela jari. Gunakan handuk lembut dan gerakan menepuk, bukan digosok keras.
Kalau kaki sering berkeringat, pakai bedak tabur atau kaos kaki berbahan katun yang bisa menyerap kelembapan biar kulit tetap adem dan bebas lembap.
3. Gunakan Alas Kaki atau Bantalan yang Lembut
Untuk yang duduk atau berbaring lama, penggunaan bantalan khusus seperti foam pad, air cushion, atau bantal busa bisa bantu menyebarkan tekanan secara merata. Kalau sedang duduk, pastikan kaki nggak langsung menyentuh permukaan keras. Gunakan alas empuk atau letakkan bantal kecil di bawah tumit.
Begitu juga kalau pakai sepatu, pastikan bagian dalamnya nggak kasar atau sempit. Sepatu yang terlalu ketat bisa menyebabkan tekanan tinggi di satu titik dan mempercepat terbentuknya luka.
4. Cek Kondisi Kaki Secara Rutin
Penting banget buat memeriksa kondisi kaki setiap hari, terutama buat lansia, pasien dengan gangguan saraf, atau penderita diabetes. Cari tanda-tanda awal luka tekan seperti kemerahan, kulit mengeras, atau rasa nyeri saat disentuh. Semakin cepat lo menyadari gejala awal, semakin mudah dicegah agar nggak jadi luka serius.
Kalau sulit periksa sendiri, minta bantuan orang terdekat atau caregiver buat bantu cek kondisi kaki secara rutin.
5. Jaga Asupan Gizi dan Hidrasi Tubuh
Kesehatan kulit dan jaringan tubuh sangat dipengaruhi oleh apa yang lo makan. Pastikan asupan nutrisi seperti protein, vitamin C, zinc, dan cairan cukup setiap hari. Nutrisi ini bantu memperkuat daya tahan kulit, mempercepat pemulihan, dan mencegah infeksi kalau sampai ada luka kecil.
Minum air putih yang cukup juga penting agar kulit tetap terhidrasi dengan baik dan nggak gampang kering atau pecah.
Penutup
Di bgcspokanecounty.org, kami percaya bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Luka tekanan di kaki memang sering dianggap remeh di awal, tapi bisa berkembang jadi masalah besar kalau diabaikan. Dengan 5 cara simpel di atas, lo bisa bantu diri sendiri atau orang terdekat terhindar dari risiko luka tekan yang menyakitkan.
Ingat, perhatian kecil seperti mengubah posisi, menjaga kebersihan kulit, dan pakai alas kaki yang nyaman bisa jadi penyelamat besar buat kesehatan kaki. Jadi, mulai rawat kaki dari sekarang sebelum terlambat!